Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan salah satu sumber data sosial ekonomi
rumah tangga yang penting di Indonesia. Data hasil Susenas telah banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh
karena itu, kesinambungan ketersediaan dan kualitas data Susenas harus tetap
dijaga dan ditingkatkan karena menjadi
sumber data utama untuk kegiatan pembangunan di bidang sosial dan ekonomi. Data
dan informasi yang dihasilkan dari Susenas selalu ditunggu dan menjadi rujukan
berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta
Kualitas data
hasil pelaksanaan survei Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) 2021
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu sampling error dan non sampling error. Data
berkualitas harus memiliki sampling error dan non sampling error yang
serendah-rendahnya. Dalam upaya untuk mendapatkan data yang berkualitas.
Indikator
yang dihasilkan dari Susenas juga menjadi rujukan utama memantau perkembangan
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) setiap
tahunnya hingga tahun 2030. Dengan demikian, untuk menjaga kualitas data
Susenas maka Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Selatan melakukan salah
satu kegiatan pokok adalah pelatihan, pembinaan dan pembekalan mengenai konsep
dan definisi serta prosedur pelaksanaan lapangan kepada petugas baik petugas
pengumpul data maupun petugas pengawas dan pemeriksaan.
Kegiatan
Pelatihan Susenas MSBP dilaksanakan oleh BPS Provinsi
Sulawesi Utara, dilaksanakan 2 (dua)
gelombang dengan kegiatan Kelas Mandiri dimana Petugas Lapangan (Pcl) dan
Pengawasa Lapangan (Pml) melakukan pembelajaran mandiri sebelum pelatihan di
laksanakan, kelas mandiri gelombang pertama pada 26 s/d 28 Agustus 2021
sedangkan gelombang ke dua pada 1 s/d 4 september 2021, untuk Kelas Interaktif
gelombang pertama dimulai pada 30 agustus s/d 4 september 2021 sedangkan
gelombang ke dua dimulai pada 7 s/d 10 september 2021.
Dimana
jumlah petugas yang mengikuti pelatihan Susenas MSBP 2021 untuk gelombang
pertama sebanyak 9 petugas dimana Pml 3 petugas Organik, 6 petugas NonOrganik
sebagai petugas Lapangan (pcl), sedangkan untuk gelombang kedua di ikuti 10
petugas dimana 3 organik sebagai Pml dan 7 nonorganik sebagai
petugas lapangan.
Mengingat
pentingnya data Susenas sebagai penghasil indikator – indikator strategis
nasional maka pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat berperan serta
membangun bangsa dengan memberikan informasi yang sebenarnya serta apa adanya
sehingga akan menghasilkan data yang berkualitas pula yang berujung kepada
pengambilan kebijakan yang tepat pula untuk kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia khususnya Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara.